Rincian

      hasil penjumlahan angka-angka penonton pertama adalah 20, maka setelah ditambahkan 3 buah angka   

      0 menjadi 20000.

   b. Pada hasil penjumlahan angka-angka penonton kedua, tambahkan 2 buah angka 0.
   c. Pada hasil penjumlahan angka-angka penonton ketiga, tambahkan 1 buah angka 0.
   d. Pada hasil penjumlahan angka-angka penonton keempat, tidak usah ditambah angka 0.
   e. Setelah itu jumlahkan keseluruhan hasilnya.
      Contoh : Penonton pertama : 20, penonton kedua : 16, penoton ketiga : 23, penonton keempat: 15
      Maka : 

 

   f. Tulis hasilnya sebagai prediksi Anda.
8. Masukkan prediksi Anda dalam amplop dan suruh salah seorang penonton lagi untuk memegang prediksi Anda.
9. Kemudian, suruh penonton pertama untuk menyebutkan 1 angka diantara 4 angka yang dia miliki. Begitu pula penonton kedua,    ketiga, dan keempat.
10. Anda tulis di papan tulis angka yang disebutkan penonton pertama sebagai digit pertama, penonton kedua digit kedua,     penonton ketiga digit ketiga, dan penonton keempat digit keempat.
11. Kemudian ulangi lagi prosedur nomor 9 dan 10, dan tulis 4 digit angka selanjutnya di bawah 4 digit angka sebelumnya.
12. Setelah selesai, Anda suruh 1 orang penonton lagi untuk naik ke atas panggung untuk menjumlahkan angka – angka di papan     tulis.
13. Setelah dijumlahkan, buka prediksi Anda yang dipegang oleh penonton. Jika tidak terjadi kesalahan hitung, hasil     prediksi Anda pasti tepat.

Mungkin beberapa dari Anda ada yang sudah mengetahui trik yang akan saya bahas ini atau melihat trik ini dimainkan oleh pesulap lain. Seperti halnya saya yang pernah melihat Joe Sandy memainkan trik ini. Trik ini bisa menjadikan patokan kita sebagai seorang pesulap, bahwa sebenarnya prediksi itu berbeda dengan ramalan. Sama halnya dengan profesi pesulap yang tentunya berbeda dengan peramal. Jika ditelaah, prediksi membutuhkan data dan fakta untuk bisa membuatnya. Seperti halnya prediksi skor pertandingan sepak bola bisa di tentukan melalui hasil beberapa pertandingan terakhir atau statistik yang lain. Sedangkan ramalan, terlihat lebih menggunakan insting. Misal seperti ramalan garis tangan. Sang peramal tentu butuh mempelajari nama-nama garis tangan dan menghafal berbagai lika liku garis tangan dan tentu tidak lupa menggunakan insting dan perasaannya pada saat meramal. Karena jika dilihat, bentuk-bentuk garis tangan lebih random daripada statistic sebuah pertandingan sepak bola.

  Kunjungi artikel-artikel sulap terbaik lengkap dengan video tutorial untuk menambah wawasan anda seputar dunia magic